Langsung ke konten utama

PUISI HARI TANI NASIONAL Tani Nasional



Selamat hari tani 

Dimana benih mulai membeku 

Dengan keadaan yang sedang kaku

Sabar dan ikhlas untuk itu

Munkin kami terima dengan kasihan sendu

Selamat hari tani Indonesiaku

Benih demi benih kau taburkan di atas bumi 

Kesakralan yang terbentuk dan tumbuh penuh rupa dengan warna dan motif yang berbeda 

Selamat hari tani Indonesiaku

Kaulah kehidupan, kau lah kekuatan yang menghidupkan sejuta ummat yang berseru

Tapi lain dengan hari ini dengan banyak beban yang mereka pikul dan kedaan yang tak mulai setabil

Selamat hari tani Indonesiaku

Kedaan mu sudah tak lagi membaik harga pokok mulai muran dan harga tembako yang kini mulai murah kasihanilah petanimu yang selalu mengharap dan selalu berdoa untuk kemaslahatan mu.

Selamat hari tani Indonesiaku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEPADANYA SESEDUH KOPI

Kepadanya seseduh kopi Ringkas alam semesta berkiprah dalam satu masa Berlebur dalam cerita dan seduhan ampas lara Berimajinasi dengan lantunan kata dan kalimat tak bermakna Pahit meresap dalam ufuk, Menikmati panasnya lingkar malam ini Berseteru dengan waktu yang masih mengalir dalam hening malam, asupan nutrisi sudah masuk, segala resah dan gelisah tersendat dengan asap, Berimajinasi dengan secangkir kopi pekat Tutur kalimat dan aksara nya kau ucap, sungguh pahit yang menyelam dalam angan  Jombang 06 Juli 2021

PUISI SELENDANG PURNAMA KITA

 SELENDANG PURNAMA KITA Tentang kisah engkau dan aku  Yang bertabirkan rintik kasih berkepanjangan Bersama secercah harap yang mulai lincah bersemayam Kepada kasih yang menjelma menjadi kita Pada selisih genggam engkau dan aku menjadi pasrah Dalam sebuah lakon cinta  Yang bertemakan pengharapan  Tentang alur purnama kita  sudah tergerus antara kisah peluh yang terselendangkan Tuhan... Jika proposal kepemilikan ku telah kau sah kan Kembalikan lah, pada jiwa antara aku dan dia Bersama sehelai purnama pada atap yang sama Jombang 13-November-2020

HUJAN BULAN OKTOBER

  Hujan bulan Oktober Desih angin meneduh di daunan teduh Dimana rindu mulai terbaris dalam dauh Sendu yang hilang tak akan jauh Walau enkau terberai dalam waktu yang jenuh Desir angin terberaikan Sendu Kau bilang tiada kata rindu Ini hujan yang terbaring antara pelukanku Terberai Ia menagis dalam seiringnya waktu Kisah dan letih sudah tertumpah  Dan kau harus pasrah  Entah dia betah atau akan patah Itulah hujan yang selalu menyerah Jombang 21-Oktober-2020