Langsung ke konten utama

PUISI Teruntuk DPR



DPR
(Dewan Penghianat Rakyat)

Tumpah ruas samudra 
Tiada kata untuk masa
Kau lah penguasa, mengapa kau durhaka ?
Kau di wakilkan untuk kepentingan bersama
Bukan untuk menghianati rakyat jelata

Kata kata mu sudah menyakiti sejuta manusia
Ketukan palumu membuat rakyat sengsara
Tiada opsi apalagi masukan kata
Yang kau suarakan hanya kepentingan sebelah mata 

Ingatlah para penguasa 
Kami rakyak yang hanya bekerja 
Jangan anggap kami sebagai babu dalam  negara
Apalagi tentang UU tenaga kerja 
Yang di sahkan Tanpa ada masukan kata

Dasar kau penguasa 
Ocehan mu sudah tak lagi di percaya
Jangan anggap kami akan diam untuk aksi masa
Kami akan terus memperjuangkan nasib bangsa yang sekarang kau hianati
Dengan pasal pasal yang membuat rakyak sengsara
 
Dasar kau penghianat rakyat..

07 Oktober 2020




Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEPADANYA SESEDUH KOPI

Kepadanya seseduh kopi Ringkas alam semesta berkiprah dalam satu masa Berlebur dalam cerita dan seduhan ampas lara Berimajinasi dengan lantunan kata dan kalimat tak bermakna Pahit meresap dalam ufuk, Menikmati panasnya lingkar malam ini Berseteru dengan waktu yang masih mengalir dalam hening malam, asupan nutrisi sudah masuk, segala resah dan gelisah tersendat dengan asap, Berimajinasi dengan secangkir kopi pekat Tutur kalimat dan aksara nya kau ucap, sungguh pahit yang menyelam dalam angan  Jombang 06 Juli 2021

PUISI SELENDANG PURNAMA KITA

 SELENDANG PURNAMA KITA Tentang kisah engkau dan aku  Yang bertabirkan rintik kasih berkepanjangan Bersama secercah harap yang mulai lincah bersemayam Kepada kasih yang menjelma menjadi kita Pada selisih genggam engkau dan aku menjadi pasrah Dalam sebuah lakon cinta  Yang bertemakan pengharapan  Tentang alur purnama kita  sudah tergerus antara kisah peluh yang terselendangkan Tuhan... Jika proposal kepemilikan ku telah kau sah kan Kembalikan lah, pada jiwa antara aku dan dia Bersama sehelai purnama pada atap yang sama Jombang 13-November-2020

HUJAN BULAN OKTOBER

  Hujan bulan Oktober Desih angin meneduh di daunan teduh Dimana rindu mulai terbaris dalam dauh Sendu yang hilang tak akan jauh Walau enkau terberai dalam waktu yang jenuh Desir angin terberaikan Sendu Kau bilang tiada kata rindu Ini hujan yang terbaring antara pelukanku Terberai Ia menagis dalam seiringnya waktu Kisah dan letih sudah tertumpah  Dan kau harus pasrah  Entah dia betah atau akan patah Itulah hujan yang selalu menyerah Jombang 21-Oktober-2020